Mengajak Bali Menabung (1)
Mengajak Bali Menabung (1)
16 September 2017
"Saving is a foundation of wealth creation"
By. Alex Purnadi Chandra
Saya percaya, bahwa menabung merupakan dasar dari penciptaan kekayaan. Keluarga yang membiasakan menabung, terlepas dari berapapun tingkat pendapatannya niscaya mempunyai harapan untuk bisa hidup sejahtera. Kumpulan keluarga yang gemar menabung akan membentuk masyarakat yang tidak konsumtif dan produktif. Pada gilirannya menjadikan masyakakat yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera akan punya waktu untuk mengembangkan budayanya. Khusus untuk Bali, pulau yang saya cintai ini, pulau yang mempunyai taksu atas budayanya, isu melestarikan dan mengembangkan budayanya yang luhur semakin significant
Sebaliknya keluarga yang tidak membiasakan menabung, cenderung boros dan konsumtif. Ini adalah cikal bakal keluarga yang melarat dan sengsara. Jika sebagian besar keluarga-keluarga ini melarat, akan terbentuklah masyarakat yang miskin. Masyarakat yang miskin tidak mempunyai kekuatan mengembangkan budayanya. Kebudayaan Bali yang luhur terancam.
Jadi, seharusnya dalam ajeg Bali, tidaklah boleh terlepas dari isu untuk mensejahterakan masyarakat di Bali. Dan jika kita ingin mensejahterakan masyarakat Bali, let’s back to basic.
Mari budayakan menabung.
Menabung itu gampang. Saving is easy. Tinggal pergi ke bank, buka rekening dan mulailah menabung. Saking gampangnya, Robert Kiyosaki mengatakan ‘I can train the monkey to save’.
Tidak dibutuhkan ketrampilan apapun untuk bisa menabung.
Orang bilang bahwa jika menabung kita rugi karena bunganya rendah dan inflasinya tinggi. Saya mengatakan bahwa menabung merupakan pondasi awal, a start up. Dari tabungan yang kecil lama-lama akan membentuk dana yang bisa di-investasikan. Investasi-lah yang akan memberikan return yang lebih besar.
Namun tanpa saving tidak akan ada investasi. Apanya yang mau diinvestasikan. Mau berinvestasi di real estate misalnya, minimal membutuhkan uang muka.
Orang bilang, ‘saya orang bodohlah yang menabung. Kalau mau kaya harus... readmore
"Saving is a foundation of wealth creation"
By. Alex Purnadi Chandra
Saya percaya, bahwa menabung merupakan dasar dari penciptaan kekayaan. Keluarga yang membiasakan menabung, terlepas dari berapapun tingkat pendapatannya niscaya mempunyai harapan untuk bisa hidup sejahtera. Kumpulan keluarga yang gemar menabung akan membentuk masyarakat yang tidak konsumtif dan produktif. Pada gilirannya menjadikan masyakakat yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera akan punya waktu untuk mengembangkan budayanya. Khusus untuk Bali, pulau yang saya cintai ini, pulau yang mempunyai taksu atas budayanya, isu melestarikan dan mengembangkan budayanya yang luhur semakin significant
Sebaliknya keluarga yang tidak membiasakan menabung, cenderung boros dan konsumtif. Ini adalah cikal bakal keluarga yang melarat dan sengsara. Jika sebagian besar keluarga-keluarga ini melarat, akan terbentuklah masyarakat yang miskin. Masyarakat yang miskin tidak mempunyai kekuatan mengembangkan budayanya. Kebudayaan Bali yang luhur terancam.
Jadi, seharusnya dalam ajeg Bali, tidaklah boleh terlepas dari isu untuk mensejahterakan masyarakat di Bali. Dan jika kita ingin mensejahterakan masyarakat Bali, let’s back to basic.
Mari budayakan menabung.
Menabung itu gampang. Saving is easy. Tinggal pergi ke bank, buka rekening dan mulailah menabung. Saking gampangnya, Robert Kiyosaki mengatakan ‘I can train the monkey to save’.
Tidak dibutuhkan ketrampilan apapun untuk bisa menabung.
Orang bilang bahwa jika menabung kita rugi karena bunganya rendah dan inflasinya tinggi. Saya mengatakan bahwa menabung merupakan pondasi awal, a start up. Dari tabungan yang kecil lama-lama akan membentuk dana yang bisa di-investasikan. Investasi-lah yang akan memberikan return yang lebih besar.
Namun tanpa saving tidak akan ada investasi. Apanya yang mau diinvestasikan. Mau berinvestasi di real estate misalnya, minimal membutuhkan uang muka.
Orang bilang, ‘saya orang bodohlah yang menabung. Kalau mau kaya harus... readmore